Beberapa hari ini saya banyak sekali dapat undangan buka puasa bersama. Dari mulai teman-teman main, teman di pekerjaan sampai dengan teman komunitas. Moment Ramadhan ini memang luar biasa, karena dari kesibukan kita 1 tahun penuh, kemudian diingatkan kembali dengan moment silahturahmi yang sering sekali terjadi di bulan ini. Sangat luar biasa, dikala kesibukan melanda "Buka Puasa bersama" menjadi senjata yang ampuh untuk mengumpulkan kembali kita dari kesibukan selama ini. Dari pertemuan yang terjadi, saya banyak mendapatkan cerita baru, dimulai dari yang singel menjadi double alias sudah menikah, kemudian yang sudah menikah pun sudah "berisi" alias mengandung, atau ada juga yang masih tetap sama. Nah, moment tahunan ini akhirnya jadi refleksi apa yang telah terjadi selama 1 tahun penuh dan pastinya kita menginginkan perubahan.
Beberapa teman-temanku mengeluhkan drinya yang ssampai sekarang belum punya "pasangan". Dan beberapa diantaranya lagi mengeluhka karena belum ada pekerjaan yang cocok untuknya.
Jawaban yang kita lontarkan hampir sama,yaitu kita sedang DIUJI, diuji kesabarannya, diuji ibadahnya dan diuji kesetiaanya. Kalau kita berbicara mengenai hubungan Vertikal manusia yaitu kepada Tuhan pastinya kita akan bersandar kepada sebuah sikap taat padaNya dan siap untuk selalu diuji. Tapi ada topik pembicaraan yang lebih ringan dari ini. Yaitu hubungan Horizontal manusia dengan manusia, yang menurut saya tidak selalu harus diuji.Aku punya puisi tentang ini< tapi belum ada judulnya.. nah mungkin bisa kasih masukan kira-kira apa ya judulnya.....
Aku manusia bersahabat dengan alam,
Cintaku abadi padanya seperti batu yang ada di sungai
Aku manusia bersehati dengan mimpi
Cintaku sehangat pelukan selimut tidurku
Namun sayang batu tak setia menjadi batu yang sama besarnya,
karna akan terkikis terus bila terkena air
Selimut tak selamanya akan menghangatkan mimpiku,
karna akan ada matahari pagi yang membangunkanku dari mimpiku..
Tak'ada yang sejati sesungguhnya di bumi ini, karna akan selalu berganti
Dan abadi pun tak selalu harus diuji karena itu menyangkut masalah hati
Adakah pagi yang tak terganti? Adakah malam selalu bersembunyi?
Mereka abadi dan sejati tapi harus berganti............
Nah, kira-kira seperti itu gambarannya, menurutku cinta sejati tidak selalu harus diuji. Apakah rasa cinta kita kepada seseorang dan kita namakan itu cinta sejati kemudian harus diuji dengan cara mati terlebih dahulu? Karena tidak ada cinta yang lain selainya? pastinya tidak...
Sesuatu yang sejati dan yang abadi adalah yang benar-benar telah teruji di dalam hati masing-masing individu.
HAPPY TRUST
menurutku,, Tuhan menguji kita dengan cara hubungan kita dengan seseorang dan atau sesama manusia, alam dan semua ciptaanNYA.
BalasHapuskarna Tuhan tidak langsung menguji kita dengan memberikan soal ujian, tp melalui ciptaan-ciptaanNYA..
hehee,, maaf y ka kalau tidak sependapat.. ini cuma pendapat aku...